Welcome ! Mari kita perbincangkan hidup disini, Baca dan fahamilah, pasti kamu akan mengerti maksudnya.

Sabtu, 17 November 2012

Dia masalalu ku


Dia masalalu ku

            “Tuhan, kau pernah memberinya rasa cinta untukku. Dan kini aku izinkan kau mengambil dan menitipkannya pada wanita yang terbaik”
            Berat rasanya untuk mengungkapkan hati ini. Kamu terlalu sempurna untukku, hingga aku tak sanggup jauh darimu. Sulit untuk melupakan tatapan matamu ketika kau ucapkan cinta padaku. Tubuhku lemah tak terkendali, aku seperti melayang-layang di udara yang saat itu seperti ada badai hitam yang menggulung-gulung tubuhku.
            Sampai sekarang, setelah aku jauh melangkah tanpamu. Aku masih bertanya-tanya kenapa aku masih selalu merindukanmu ? kenapa kau selalu hadir di mimpiku ? Dan kenapa aku masih belum bisa melupakanmu ?
            Masih ingatkah kamu akan sore itu ? ketika kita berjalan menelusuri kota tua itu. Aku sangat bahagia sekali ketika kau menggenggam tanganku dan tersenyum pada langit, Walaupun angin sudah menusuk-nusuk kulitku. Sepertinya sebentar lagi hujan, ahh biar saja. Asalkan aku bersamamu, aku rela diterjang badai sekali pun. Karna aku yakin, kau tak akan pernah membiarkanku menangis dan menyia-nyiakan ku. Kau memelukku, seakan-akan aku wanita terakhirmu. Aku yakin pada semua kata-katamu saat itu. Dan kini, aku percaya cinta itu.
            Tapi kenapa akhirnya kau meninggalkanku ? ketika aku benar-benar menyayangimu. Setiap waktu tak pernah aku sia-siakan selain untukmu. Percuma selama ini aku berharap padamu, hingga pada akhirnya aku kau tinggalkan.
            Dan hujan itu kembali mengingatkan aku padamu. Aku berdoa pada tuhan, agar aku tak akan melihatmu lagi. Tapi apa ? takdir tuhan berbeda. Mataku tak lepas memandangi dua manusia yang juga memandangiku. Aku dipertemukan lagi denganmu, bahkan bukan hanya denganmu saja tapi juga dengan pacar barumu itu. Hatiku terasa seperti teriris pisau yang sangat tajam. Ini sulit untuk aku terima, sulit mataku untuk melihat kamu bersamanya. Bibirku kaku untuk membalas senyummu, tapi aku tidak ingin terlihat membencimu. Akupun tetap membalas senyummu, sedikit sajaa.
            Aku berusaha menenangkan hatiku yang sedang berdetak kencang saat itu, dan mencoba meyakinkan hati. Dia bukan milikku lagi, dia hanya masalalu ku. Tak pantas lagi aku cemburu melihat gadis yang berada dipelukanmu kali itu.
            Wahai kamu pemilik hatiku, berikan aku kesempatan sedikit saja untuk meluapkan isi hatiku padamu dan memelukmu sekali saja. Aku ingin engkau tau, betapa aku merindukanmu. Aku berdoa pada Tuhan, aku ingin melupakanmu dan mencoba mengikhlaskanmu bersama dengannya.
            Tuhan pasti punya takdir lain yang lebih baik untukku. Aku ingin nantinya kamu akan menceritakan tentangku pada kekasih barumu itu, bahwa aku adalah masa lalumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar