Dia masalalu ku
“Tuhan, kau pernah memberinya rasa cinta
untukku. Dan kini aku izinkan kau mengambil dan menitipkannya pada wanita yang
terbaik”
Berat rasanya untuk mengungkapkan hati ini. Kamu terlalu sempurna
untukku, hingga aku tak sanggup jauh darimu. Sulit untuk melupakan tatapan
matamu ketika kau ucapkan cinta padaku. Tubuhku lemah tak terkendali, aku
seperti melayang-layang di udara yang saat itu seperti ada badai hitam yang
menggulung-gulung tubuhku.
Sampai
sekarang, setelah aku jauh melangkah tanpamu. Aku masih bertanya-tanya kenapa aku
masih selalu merindukanmu ? kenapa kau selalu hadir di mimpiku ? Dan kenapa aku
masih belum bisa melupakanmu ?
Masih
ingatkah kamu akan sore itu ? ketika kita berjalan menelusuri kota tua itu. Aku
sangat bahagia sekali ketika kau menggenggam tanganku dan tersenyum pada
langit, Walaupun angin sudah menusuk-nusuk kulitku. Sepertinya sebentar lagi
hujan, ahh biar saja. Asalkan aku bersamamu, aku rela diterjang badai sekali
pun. Karna aku yakin, kau tak akan pernah membiarkanku menangis dan
menyia-nyiakan ku. Kau memelukku, seakan-akan aku wanita terakhirmu. Aku yakin
pada semua kata-katamu saat itu. Dan kini, aku percaya cinta itu.
Tapi kenapa
akhirnya kau meninggalkanku ? ketika aku benar-benar menyayangimu. Setiap waktu
tak pernah aku sia-siakan selain untukmu. Percuma selama ini aku berharap
padamu, hingga pada akhirnya aku kau tinggalkan.
Dan hujan
itu kembali mengingatkan aku padamu. Aku berdoa pada tuhan, agar aku tak akan
melihatmu lagi. Tapi apa ? takdir tuhan berbeda. Mataku tak lepas memandangi
dua manusia yang juga memandangiku. Aku dipertemukan lagi denganmu, bahkan
bukan hanya denganmu saja tapi juga dengan pacar barumu itu. Hatiku terasa
seperti teriris pisau yang sangat tajam. Ini sulit untuk aku terima, sulit
mataku untuk melihat kamu bersamanya. Bibirku kaku untuk membalas senyummu, tapi
aku tidak ingin terlihat membencimu. Akupun tetap membalas senyummu, sedikit
sajaa.
Aku berusaha
menenangkan hatiku yang sedang berdetak kencang saat itu, dan mencoba
meyakinkan hati. Dia bukan milikku lagi, dia hanya masalalu ku. Tak pantas lagi
aku cemburu melihat gadis yang berada dipelukanmu kali itu.
Wahai kamu
pemilik hatiku, berikan aku kesempatan sedikit saja untuk meluapkan isi hatiku
padamu dan memelukmu sekali saja. Aku ingin engkau tau, betapa aku
merindukanmu. Aku berdoa pada Tuhan, aku ingin melupakanmu dan mencoba
mengikhlaskanmu bersama dengannya.
Tuhan pasti
punya takdir lain yang lebih baik untukku. Aku ingin nantinya kamu akan
menceritakan tentangku pada kekasih barumu itu, bahwa aku adalah masa lalumu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar