Ini
janjiku pada tuhan
“
I love you without knowing how, or when, or from where. I love you straight
forwadly. Without complexities oneride. So i love you because i know no
otherway.
Setelah aku kenali
dirimu lewat mata hatiku, secarik perkenalan yang melahirkan cinta prematur dan
itulah ibarat kecintaanku terhadapmu. Tapi janganlah kau anggap itu sebagai
mimpi, karena itulah perasaan terdalamku yang berbicara, dan harapanku semoga
engkau memakluminya.
Tetes-tetes kasih
sayang yang berjatuhan dalam hatiku, pelita-pelita kesetiaan yang menyala-nyala
dalam sukmaku dan bercak-bercak kerinduan yang melekat dalam jiwaku, semuanya
adalah untukmu, semuanya adalah lukisan cintaku kepadamu.
Percayalah Farid, suatu
saat nanti tuhan akan mempersatukan kita. Jangan tanya lagi kenapa aku tidak
ingin bersamamu sekarang, seperti yang aku katakan... aku pernah berjanji pada
tuhan, aku tidak ingin bersama siapapun sebelum aku menjadi manusia
sesungguhnya. Tak ada alasan lain dari hatiku selain itu, bukankah aku tidak
pernah menuntut apapun darimu?
Mengertilah farid,
cintaku dan cintamu tulus. Tuhan tau itu, hanya saja sekarang aku ingin
menepati janjiku agar aku bisa bersama kelak. Bersabarlah... dan mungkin kau
berfikir aku ini adalah seorang wanita pemberi harapan palsu? Tidak farid,
cintaku nyata...
Ini memang pahit farid,
tapi sekarang waktunya kita melawan cinta. Ini ujian bagi cinta kita. Aku
mencintaimu karna allah, dan aku ingin tuhan merestui kita. Kepercayaan adalah awal dari kesetiaan cinta,
dan aku akan menanamkan akar-akar kepercayaan dalam dirimu dan selalu menjaga
kesetiaan dalam diriku. Sehingga kebahagiaan akan mudah terwujud dalam
kehidupan kita dan engkau tak akan meragukan cintaku lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar