Welcome ! Mari kita perbincangkan hidup disini, Baca dan fahamilah, pasti kamu akan mengerti maksudnya.

Sabtu, 22 September 2012

Aku Menyesal Telah Memunafikkan Diri


Aku Menyesal Telah Memunafikkan Diri

            Ini cerita tentang seorang sahabatku, kita selalu bersama. Aku (Sany), Alexa dan Ersya. Kami selalu bersama, kami sangat akur sekali, bagi kami penampilan dan isi otak harus seimbang. Itu lah prinsip hidup kami. Hingga banyak yang iri pada kami.
Oh yaa, kali ini aku ingin bercerita tentang Ersya. Antara kami bertiga, Ersyalah yang paling tertutup. Aku dan Alexa berusaha mencogkel-congkel hatinya Ersya. Beuuh, percuma saja gak ada hasilnya.
            Kayak-kayaknya sih, Ersya trauma abis putus sama kakak kelasnya dulu waktu SMP. Namanya sih Raju. Padahal itu udah lama, udah sekitar 2 tahunan. Ersya udah berusaha buat lupain Raju, tapi kayaknya masih gak bisa. Udah berkali-kali Ersya pacaran lagi, tapi hasilnya nihil doang.
            Aku dan Alexa udah nyaranin buat Ersya supaya bisa balikan lagi sama Raju. Tapi Ersya tetap gak mau. Katanya sih Ersya Cuma gak bisa buat lupain Raju aja, kesempatan buat balikan sih Nol besar. Gak mau banget katanya.
            Aku semakin bingung sama Ersya, apa sebenarnya yang direncanakan Ersya ? Apakah Ersya ingin menutup hati ? Entahlah...
            Hingga tiba saatnya penerimaan siswa baru di sekolah kami. Ersya dan Alexa anggota dari Osis disekolah kami. Setelah acara MOS selesai, Ersya dan Alexa bercerita tentang keseruan acaranya.
*****
            Hari ini hari pertama kami disekolah setelah MOS itu.
            “Eh Alexa, Liat deh adek kelas yang cowok itu” Ujar Ersya
            “Yang mana Sya ?” sahut Alexa
            “Yang ituu tuu, yang pake jam Positif (+) ituu”
            “oh ituu, kenapa emang ?
“kayaknya dia mirip Raju deh”
“Mana....Manaa.....” Sahutku yang tadinya cuek mendengar cerita Alexa dan Ersya
“Mmm, Iyaa...iyaa agak miripan dikit sya” jawab Alexa
Cowok itu ternyata kelasnya tepat sebelahan dengan kelas kami. Ersya yang penasaran pun mencari tau akan cowok tersebut.
Ternyata namanya Randy, Randy kalau diliat banget memang mirip sama Raju. Iyaa, mungkin ini yang bikin Ersya semakin penasaran sama Randy. Aku dan Alexa membiarkan Ersya untuk tetap mencari tau informasi tentang Randy. Kalau itu yang bisa bikin Ersya senang, apa boleh buat ?
Tapi setiap ditanya, Ersya pasti mengalihkan pertanyaan aku dan Alexa. Aku pun tak ambil pusing, biarkan sajalah. Toh masalah aku aja belum selesai-selesai. Alexa pun tak menghiraukannya, yang ia fikirkan sekarang Cuma bagaimana orangtuanya bisa merestui hubungannya dengan pacar barunya.
Kita terlalu sibuk masing-masing. Aku terlalu sibuk dengan Ilmu hisabku, Alexa sibuk dengan Ilmu sastranya, dan Ersya sibuk online-online tak jelas.
Tapi ternyata, Ersya online bukan tidak jelas. Ersya punya modus, dia terobsesi akan Randy yang menyerupai Raju itu. Tiap hari kerjaannya Cuma chattingan bersama randy. Hal ini baru aku sadari sekarang, yang ketika itu aku tidak sengaja mengobrak-abrik akun-akunnya Ersya.
Dan suatu hari, ersya seharian hanya merenung saja. Setiap ada yang mengganggunya, pasti dia marahi. Ternyata ersya mengetahui Randy sudah tidak single lagii.
Aku heran pada Ersya, kenapa selama ini tidak jujur saja ? toh kami ini kan sahabatnya. Tidak mungkin kami tidak akan membantu masalahnya. Akhirnya, aku dan Alexa mendesak Ersya untuk menjawab yang sejujurnya.
“Ersya, coba kamu jujur sama kita ? kamu suka kan sama Randy ?” tanyaku
“Engga Sany, aku Cuma pengen kenalan aja sama Randy”
“Udahlah Sya, kamu jujur aja. Aku dan Sany sahabat kamu, jadi cerita saja” sahut
Alexa.
“(Ersya menangis sambil memeluk aku dan Alexa ) iyaaa...., aku menyesal mengenali Randy, dia tak ubah seperti Raju dahulu”
“Aku ngerti sya, udah jangan nangis. Kalo kamu nangis, artinya kamu bukan Ersya yang dulu”
“iya Sany, aku nyesel banget udah gk jujur sama kamu dan Alexa. Coba aja dari dulu aku jujur, pasti aku gak akan kayak gini lagi”
“Udahlah, gak usah diperpanjang lagii. Tatap aja masa depan Sya. Masih banyak cowok di depan sana yang pantas buat kamu “
“Atau aku perlu bikinin kamu kata-kata, puisi, atau cerpen galau buat kamu ?” Alexa berusaha mencairkan suasana.
Ersya tersenyum sambil memandangi Alexa dan Sany. Tatapan Ersya penuh kekecewaan dan penyesalan. Ersya pun berkata “ aku janji gak bakalan kayak gini lagi, aku sayang kalian ” :D

Sekiaan =D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar