Welcome ! Mari kita perbincangkan hidup disini, Baca dan fahamilah, pasti kamu akan mengerti maksudnya.

Senin, 22 April 2013

For you ‘MyLife’


 For you ‘MyLife’
Panas sekali siang ini, tapi mengapa kita tidak goyah. Kamu tetap melanjutkan perjalanan ini, perjalanan yang semula kita anggap menyenangkan tapi ternyata begitu memilukan. Ini salahku mengawali pembicaraan yang endingnya sangat miris. Aku mencoba mengajakmu berbincang dengan kata-kata ringan dulu. Pelan-pelan aku memulai menceritakan apa yang sedang aku fikirkan dan rasakan satu minggu ini.
Badai kehidupan memang kadang kala memporak-porandakan kekokohan pilar-pilar semangat hidup kita. Aku sudah berusah menjernihkan hatiku untukmu, tak ingin aku rasanya mengakatan ini padamu. Saat aku memintamu untuk mencari penggantiku, itu bukan karna aku sudah tak mencintaimu lagi tapi karna aku ingin yang terbaik untukmu.
Waktu kita hanya satu minggu lagi sayang, tak akan ada lagi yang mejahiliku disela-sela kesibukan. Tak ada lagi yang membuatku jengkel hingga aku mengoceh sendiri. Aku pasti merindukan  hal itu, dan sangat merindukan.
Sepanas apapun yang kita rasakan diperjalanan ini, tak terasa sedikitpun. Bahkan sangat dingin sekali. . . Mengapa kamu tak menjawab perkataanku? Aku sungguh-sungguh, tolong jawab aku!
“Apa yang kamu katakan? Aku tak mendengarnya” hanya itu jawabmu.
Kamu seolah-olah meyakinkanku lagi, kamu menggenggam tanganku lagi. Tapi mengapa semakin kau menggenggam tanganku, rasa sesak di dadaku semakin menguat? Aku ingin menangis, jangan menoleh kebelakang. Aku tak ingin terlihat lemah dimatamu, aku hanya sekedar menitikkan airmata, tidak lebih.
Aku yakin kamu pasti tau aku sedang menangis, hanya saja kau inginkan aku tenang dahulu. Kau meyakinkanku, aku masih yang terindah. Seolah-olah kau tak ingin melihat keindahan yang lain.
Yakinlah, aku hanya keindahan sesaat yang membutakan hatimu. Carilah penggantiku, setelah kau mendapatkannya. Kau boleh tinggalkan aku, walau ketidaksanggupanku melihat kau bersama yang lain. Aku ikhlas, semua untukmu kekasihku.
Jangan berjanji lagi bahwa kau tak akan pernah mencari penggantiku, aku takut mendengar janjimu. Aku takut itu benar terjadi, kau sangat baik. Tak pantas rasanya aku menyakitimu, aku terlalu egois. Bagaimana aku bisa membalas pengorbananmu? Aku merasa berhutang. Apa yang harus aku lakukan untukmu? Baiklah aku akan pergi jauh, sejauh mungkin. Agar kau tak terbayang-bayangi lagi olehku. Pergilah kekasihku, cari yang terbaik untukmu. . .Ini perjalanan kita yang terakhir, terakhir kalinya aku bisa menggenggam tanganmu.*And

Tidak ada komentar:

Posting Komentar