“Tanpa sengaja, kau menyakitiku”
“Selama ini aku anggap engkau
benar-benar cinta kepadaku. Dan akhirnya kutau kau tak mencintaiku”
Kata mereka
hari ini ada kejadian luar biasa, hari ini indah. tanggalnya memang bagus
20-12-2012. Tapi mengapa tak seindah yang ku bayangkan? Aku mengira hari ini
ada keajaiban yang datang menghampiriku. 2 hal yang tak bisa aku lupakan hari
ini, aku kehilangan nilaiku, dan juga kekasihku....
Hari ini hari
pembagian rapor disekolahku, aku tak berfirasat apapun. Aku hanya berserah diri
kepada tuhan yang maha pencipta. Tuhan pasti menghargai usahaku selama ini.
Selang beberapa waktu, pembagian rapor tiba. Genggaman tangan Aliya dan Karin
semakin kuat, detak jantungku pun tak menentu. Tanganku dingin dan sesak sekali
dada ini........
Ya tuhaan,
tatapan Aliya sangat dalam padaku. Aku tau, Aliya mengisyaratkanku untuk tetap
bersabar dan tabah apapun hasilnya. Tapi tidak bisa... airmataku jatuh juga.
Aku seperti ingin merobek-robek raporku ini, tidak aku inginkan untuk
membawanya pulang dan memberitahu ayah dan ibuku jika mereka bertanya nanti.
Aku menangis
dipelukan Karin yang sejak tadi membujukku untuk berhenti menangis. Rasa maluku
sudah hilang terhadap adik-adik kelasku. Biarkan saja, mereka pasti mengerti
apa yang aku alami saat ini. Tak ada sedetik pun waktu yang di sia-siakan Aliya
dan Karin untuk mengajakku pulang.
“Aku tak ingin
pulang, aku ingin disini saja”
“Yasudah, kamu
kerumah ku saja” tegas Karin.
“Aku akan
menemanimu” sahut Aliya.
Dan akhirnya,
aku tetap harus kerumah Karin. Aku belum siap untuk menjawab semua pertanyaan
keluargaku. Karin berusaha membujukku diperjalanan menuju rumahnya. Karin
tertawa lapas, agar aku bisa ikut tertawa bersamanya. Tapi Karin tersentak,
ketawanya terhenti tiba-tiba. Aku heran, Karin memandangi dua motor yang ada
diseberang jalan sana. “kamu kenapa diam Karin?”. Karin sepertinya ragu-ragu
menjawab. Akhirnya aku melihatnya sendiri, tuhaan... ini terlalu berat untuk
aku lihat. Jantungku belum kuat menerima ini....
Ternyata Randy
yang ada diseberang sana, mungkin aku kuat jika hanya melihat kau sajaa. Tapi
ini berbeda, kau bersamanyaaa... kekasihmuu. Aku bersedih? Tidak... aku hanya
kecewa. Mengapa tuhan menakdirkan aku untuk bertemu denganmu siang ini. Bagaimana
aku bisa kuat? Hatiku masih berat menerima dua kejadian yang terjadi hampir
bersamaan.
Liburan kali ini mungkin tidak pantas untuk
dikatakan sebagai hari bersenang-senang, atau disebut refresh otak. Tapi hari
penyesalan dan hari perenungan. Aku sadar, mungkin aku belum bisa mendapat
nilai tinggi. Aku harus lebih berusah lagi, seperti kata sahabat-sahabatku itu.
Bagaimana
dengan kisah cintaku? Masihkah aku bilang ini cinta? Cinta yang
menyakitkan...Mungkin saja. Ini mungkin jawaban atas pertanyaanku pada tuhan.
Randy bukan jodohku, dan bukan juga cintaku. Kamu sudah terlalu lama di hatiku
Randy, dan kini saatnya aku melupakanmu. Aku harap ini ending dari
pengharapanku selama ini. Semoga tuhan selalu melindungi mu, orang yang aku
sayang.
Andai aku tau rahasia kehidupan dan rahasia
cintaku, mungkin aku tak akan begini. Secerah apapun siang ini, tetap saja ada
awan hitam yang menutupinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar